MACAM MACAM LOMPAT DALAM CABANG ATLETICH :
Lompat tinggi merupakan cabang
olahraga atletik yang lainnya. Tentu kalian mungkin sudah tidak asing lagi
dengan olahraga yang satu ini, Lompat tinggi biasanya juga diikutkan dalam
pertandingan – pertandingan olahraga besar di dunia. dalam lompat tinggi ini
yang diukur adalah ketepatan ketika anda mendarat. Namun apakah dalam cabang
olahraga ini terdapat aturan – aturan yang harus kalian ikuti? Nah, Berikut ini
adalah penjelasannya
4.1 Sarana dan prasarana dalam
lompat tinggi ini antara lain
Saat anda melakukan awalan :
Area dalam melakukan sikap awalan ini panjangnya tidak terbatas paling pendek adalah 15 m
Wilayah tempat kita untuk bertumpuan harus datar dan dengan tingkat kemiringanya 1 : 100
Tiang dalam melakukan lompat tinggi harus kuat serta kokoh yang dibuat dari apa pun asalkan kuat dan kokoh. jarak keduanya sekitar 3,98 – 4,02 m.
Bilah untuk melakukan lompatan dari kayu,metal atau bahan lainnya yang sesuai dengan kriteria berikut :
Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
Tempat melakukan pendaratan biasanya tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari bahan busa yang tingginya sekitar 60 cm dan di bagian atasnya ditutupi oleh sebuah matras yang memiliki ketebalan sekitar 10 – 20 cm.
Area dalam melakukan sikap awalan ini panjangnya tidak terbatas paling pendek adalah 15 m
Wilayah tempat kita untuk bertumpuan harus datar dan dengan tingkat kemiringanya 1 : 100
Tiang dalam melakukan lompat tinggi harus kuat serta kokoh yang dibuat dari apa pun asalkan kuat dan kokoh. jarak keduanya sekitar 3,98 – 4,02 m.
Bilah untuk melakukan lompatan dari kayu,metal atau bahan lainnya yang sesuai dengan kriteria berikut :
Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
Tempat melakukan pendaratan biasanya tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari bahan busa yang tingginya sekitar 60 cm dan di bagian atasnya ditutupi oleh sebuah matras yang memiliki ketebalan sekitar 10 – 20 cm.
2. Lompat galah
Lompat galah
Lompat galah merupakan cabang olah raga atletik lainnya, dimana lompat galah ini menggunakan sebuah galah panjang dengan ukuran tertentu. Tekniknya adalah para atletik ini berlari kemudian pada jarak tertentu menancapkan galahnya di sebuah lubang kemudian mulailah melakukan loncatannya.
Lompat galah merupakan cabang olah raga atletik lainnya, dimana lompat galah ini menggunakan sebuah galah panjang dengan ukuran tertentu. Tekniknya adalah para atletik ini berlari kemudian pada jarak tertentu menancapkan galahnya di sebuah lubang kemudian mulailah melakukan loncatannya.
A. Teknik Lompat Galah
Berikut ini adalah beberapa
penjabaran teknik dalam lompat galah, yaitu :
A. Sikap Awalan
Sikap awalan, saat melakukan
awalan ini diperlukan ancang-ancang untuk berlari pada posisi tubuh yang
dikontrol ketika melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu tepat pada
sasaran.
Awalan ini jaraknya harus
dibuat sepanjang mungkin,agar di dapatkan kecepatan maksimal ketika melakukan
tumpuan. Ketika berlari usahakan kecepatannya konsisten dan kondisi yang prima
hal ini bertujuan agar atlet dapat mengontrol posisi tubuhnya mulai dari proses
menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat. Galah harus dipegang
yang kuat, dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak yang cukup lebar,
untuk memperoleh tumpuan yang baik.
B. Gerakan menancapkan galah
Teknik saat kita hendak
menancapkan galah yang pertama adalah galah menghadap depan atas, jangan
menggeserkan galah yang sudah diletakkan di tanah. namun ketika terpaksa
sebaiknya kedua tangan bisa diberi jarak yang cukup lebar dan tancapkan galah
sekitar langkah ketiga saat berlari dan tancapkan menggunakan ujung galah.
C. Posisi Galah
Galah harus tertancapkan
sejajar dengan garis lurus, letak ujung galahnya dibawah kepala atlet pada
ketika memulai tumpuan. Kecepatan sangatlah penting untuk kelentingan sebuah
galah, kemudian posisi badan harus langsung mengarah blakang dimana parit
pendaratan berada. Kaki yang mungkin digunakan untuk perndaratan sebaiknya
berada tegak lurus dengan garis.
Sebelum kalian melentingkan
galah senaiknya anda terlebih dahulu melakukan gerakan seperti gerakan menekan
(pushing) galah dengan arah tangan yang lebih rendah dari yang sewajarnya,
sementara itu tangan pada bagian atas menarik ujung galah ke bawah. kemudian
lakukan juga gerakan yang lainnya.
D. Gerakan mengayun dan
bergelantungan
Tujuan dari gerakan ini untuk
meningkatkan kelentingan dan dan juga sebagai penyimpan banyak tenaga potensial
di dalam galah. tubuh pelompat harus diposisikan secara benar akan mendapatkan
pula posisi yang baik untuk mengangkat tubuh ke atas, pada saat anda
menggantung maka tenaga saat itu tersimpan akan dikeluarkan dua kali lipat
segera ketika anda melewati mistar.
E. Tarikan dan Putaran (pull
& turn)
Gerakan menarik dimulai saat
anda memusatkan gaya berat tubuh berada di sekitar area di dekat galah.
kemudian mulailah energi dilepas dengan melakukan gerakan pelurusan. Gerakan
tersebut harus diikuti oleh fase pasif relatif setelah posisi tubuh yang
bergelantungan, saat pelompat tersebut mulai melepas galah dari tubuhnya.
Lakukan gerakan menarik dengan posisi lurus searah sumbu galah.
F. Push –off dan melintasi
mistar
Gerakan melentingkan tubuh atau
yang sering disebut push-off dapat dimulai setelah Melakukan gerakan menarikan
tangan keatas, usahakan mencapai posisi yang berada berdekatan dengan pinggul.
Gerakan ini adalah gerak lanjutan dari gerakan menarik yang tadi sudah anda
lihat di atas. Permulaan dari gerakan melenting ini, usahakan galah membentuk
sudut sebesar 85 – 90º.
Sebelum melepaskan tangannya,
si pelompat harus melakukan gerak putar melingkar mistar dengan menjatuhkan
sedikit kedua kaki, dan dengan reaksi yang ditimbulkan oleh daya dorong tubuh
terhadap galah. Apabila gaya dorong ke atas melebihi tarikan ke arah bawah oleh
kedua kaki, maka pusat gaya berat si pelompat akan dapat melambung setinggi
mungkin setelah galah dilepas dari tangannya.
3. Lompat jauh
Lompat jauh
lompat jauh merupakan cabang lain olah raga atletik yang sering di lombakan. dalam melakukan lompat jauh pasti ada tekniknya tersendiri, tapi apakah itu? Berikut ini penjelasan mengenai teknik tekniknya:
lompat jauh merupakan cabang lain olah raga atletik yang sering di lombakan. dalam melakukan lompat jauh pasti ada tekniknya tersendiri, tapi apakah itu? Berikut ini penjelasan mengenai teknik tekniknya:
A. Teknik – teknik dalam lompat
jauh
A.Sikap awalan
Awalan ini sangat
penting,karena memiliki manfaat penting, yaitu untuk memperoleh kecepatan yang
setinggi tingginya agar dapat diperoleh loncatan yang terbilang jauh,selain itu
juga agar diperoleh kekuatan yang maksimal.
Panjang awalan untuk
melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter.
Ada beberapa cara dalam
melakukan awalan tersebut, yaitu:
Lari dengan ancang-ancang yang
memiliki ketergantungan dengan kemampuan masing masing bagian tubuh kita.
menambah kecepatan berlari secara perlahan sebelum menginjak tumpuan yang tersedia dilapangan.
Posisi pinggang agak diturunkan sendiri dalam akhir ancang – ancang tersebut
menambah kecepatan berlari secara perlahan sebelum menginjak tumpuan yang tersedia dilapangan.
Posisi pinggang agak diturunkan sendiri dalam akhir ancang – ancang tersebut
B.Sikap menumpu
Sikap menumpu ini ditujukan
untuk menopang loncatan yang dilakukan si atlet.
Cara melakukan tumpuan atau
tolakan sebagai berikut:
Lakukan ayunan paha dan kaki
secara perlahan dalam posisi horizontal.
Luruskan sendi pada bagian mata kaki,lutut dan pinggang ketika memulai tolakan.
Lakukan tolakan kearah depan dan atas.
Sudut tolakan sekitar 45 derajat
C.Gerak melayang diudara
Luruskan sendi pada bagian mata kaki,lutut dan pinggang ketika memulai tolakan.
Lakukan tolakan kearah depan dan atas.
Sudut tolakan sekitar 45 derajat
C.Gerak melayang diudara
Gerakan melayang pada saat
setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga
dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan
gerak ini terdapat beberapa teknik.
Yang Pertama, Sikap jongkok
dalam melayang dapat dilakukan dengan menumpu pada kaki dimana ayunannya
mengangkat lutut setinggi – tingginya kemudian dilanjutkan oleh kaki yang
menumpu lalu sebelum pendaratan, Kedua kaki di atur pada posisi kaki yang agak
ke arah depan.
Yang Kedua, Sikap bergantung dapat dilakukan dengan menumpu pada kaki yang mengayun dibiarkan tergantung lurus ke arah depan,posisi badan tegak kemudian dilanjutkan oleh kaki yang menumpu pada lutut yang ditekuk berbarengan dengan pinggul didorong maju ke arah depan lalu kedua lengan direntangkan ke atas. Ingatlah agar selalu menjaga keseimbanganpada saat melakukan pendaratan!
Gerakan melayang ini dilakukan pada saat posisi kami meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan agar keseimbangan tubuh tetap terjaga secara stabil dengan bersamaannya melakukan ayunan kedua tangan sehingga dapat bergerak diudara. Dalam melakukan hal ini ada tekniknya, yaitu melayang dengan posisi jongkok dapat dilakukan dengan cara ketika kita menumpu pada ayunan kaki dengan mengangkat lutut setinggi mungkin dan disusul oleh gerakan kaki yang menumpu dan kemudian sebelum melakukan pendaratan kedua kaki diposisikan ke arah depan.
Yang Kedua, Sikap bergantung dapat dilakukan dengan menumpu pada kaki yang mengayun dibiarkan tergantung lurus ke arah depan,posisi badan tegak kemudian dilanjutkan oleh kaki yang menumpu pada lutut yang ditekuk berbarengan dengan pinggul didorong maju ke arah depan lalu kedua lengan direntangkan ke atas. Ingatlah agar selalu menjaga keseimbanganpada saat melakukan pendaratan!
Gerakan melayang ini dilakukan pada saat posisi kami meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan agar keseimbangan tubuh tetap terjaga secara stabil dengan bersamaannya melakukan ayunan kedua tangan sehingga dapat bergerak diudara. Dalam melakukan hal ini ada tekniknya, yaitu melayang dengan posisi jongkok dapat dilakukan dengan cara ketika kita menumpu pada ayunan kaki dengan mengangkat lutut setinggi mungkin dan disusul oleh gerakan kaki yang menumpu dan kemudian sebelum melakukan pendaratan kedua kaki diposisikan ke arah depan.
D. Gerak mendarat
Mendarat adalah gerakan yang
sebenarnya diperlukan akurasi dan posisi kaki yang benar, karena hal ini bisa
berdampak pada kai,yaitu cidera. dalam melakukan pendaratan sebaiknya posisi
kedua kain tertekukdan kedua tangan mengayun dari arah blakang ke arah depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar